Senin, 23 Oktober 2017

Tugas Softskill 3 | Penggunaan Teknologi Komunikasi dalam Komunikasi Bisnis


Nama : Febripiseska Rahma
NPM : 14214123
Kelas : 4EA12

I. PENDAHULUAN
        Komunikasi adalah salah satu kegiatan yang kita lakukan sehari hari terutama diera moderinisasi ini komunikasi seolah- olah sudah tidak bisa dihindari lagi. Teknologi merupakan alat, teknik atau cara yang dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan, lebih cepat, lebih baik, atau lebih banyak hasilnya (Haryani, 2001:72). Kemajuan teknologi sangat terasa di bidang IT atau Teknologi Informasi, Teknologi dan informasi merupakan aspek penting dalam menunjang kegiatan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan lain-lain.
         Kemajuan teknologi dalam komunikasi telah memungkinkan terciptanya kerja sama dengan berbagai pihak, kapan pun dan dimana pun berada. Penggunaan internet, e-mail, voice mail, dan faks memudahkan orang- orang untuk bekerja tidak dalam satu lokasi. Bekerja atau mengerjakan tugas tidak perlu dilakukan di kantor konvensional atau selalu berkumpul bersama teman- teman dikampus, tetapi juga bisa di rumah, di jalan, atau di berbagai negara. Tapi apakah komunikasi yang kita lakukan sudah baik? Apabila komunikasi bisnis berjalan lancar, benar, dan efektif maka kegiatan bisnis akan berkembang, serta akan terjalin hubungan baik antara pebisnis dengan costomer. apabila tidak berjalan dengan baik maka tidak akan maju suatu usaha atau bisnis dan terjalin komunikasi yang tidak bagus pula.
II. PEMBAHASAN TEORI 
    1. Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi
        Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
a.Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.




b. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
·         Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  • Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  • Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  • Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK
 C. Dalam bidang bisnis : 
 Keuntungan
·          Munculnya peluang bisnis baru yakni E-Business.
Dengan kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa inovasi yang sangat menguntungkan dan bisa dijadikan sebagai ranah bisnia yang sangat menguntungkan bagi semua orang. Salah satu bukti nyata bisnis baru yang merupakan pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi adalah Google. Google merupakan salah satu contoh dari E-Commerce atau E-Business. E-Business merangkap berbagai hal seperti teknologi jaringan, lowongan pekerjaan, layanan customer, dll. Google merupakan sebuah bukti nyata dimana search engine tersebut banyak digunakan oleh semua orang dan memudahkan semua orang dalam mencari sesuatu di internet. Hal yang paling penting adalah, Google meraup banyak keuntungan dari hal tersebut.

·         Memperluas Pangsa Pasar.
Salah satu manfaat teknologi informasi dalam bidang bisnis adalah memperluas pangsa pasar. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, para pelaku bisnis dapat memantau beberapa daerah yang berprofit tinggi dan bisa dijadikan lahan untuk meraup keuntungan demi keberlangsungan bisnis yang mereka lakukan. Contohnya, Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari banyak SDM yang mencapai angka ratusan juta. Hal ini menarik para pelaku bisnis besar untuk mengepakkan sayap dan memproduksikan bisnisnya ke Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu contoh dalam upaya para pelaku bisnis dalam memperluas usaha bisnisnya.

·         Mengurangi biaya produksi dan operasional.
Kemajuan teknologi dapat membantu setiap perusahaan dalam mengurangi biaya produksi dan juga mengurangi operasional. Hal tersebut bisa terlihat dari setiap perusahaan yang menggunakan mesin dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut dapat membantu setiap perusahaan dalam mengurangi biaya produksinya sehingga mereka bisa mencapai prinsip ekonomi dimana mereka dapat mendapatkan keuntungan yang besar dengan hanya mengelurkan pengeluaran yang sedikit. Manfaat IT yang lainnya yaitu mengurangi operasional setiap perusahaan sehingga hal ini dapat menambah jumlah produksi setiap perusahaan dalam memproduksi barang produksinya. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi setiap perusahaan terutama bagi mereka yang sudah menerapkan teknologi yang canggih dalam perusahaannya


·         Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan.
 Manfaat IT yang terakhir bagi dunia bisnis adalah mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang bekerja. Untuk proses komunikasi, setiap karyawan tidak perlu lagi repot-repot datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama. Mereka bisa melakukan teleconference untuk saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal ini membuat rapat menjadi lebih praktis dan menyenangkan tanpa perlu jauh-jauh datang ke tempat rapat. Selain itu, hal tersebut juga bisa digunakan untuk mengawasi kinerja para karyawan. Sang pemimpin perusahaan bisa tetap mengawasi kinerja karyawan dalam perusahaannya dengan memakai beberapa metode seperti metode komunikasi dengan mangaer dari perusahaan tersebut.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
       Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi. Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ). Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan.

3. Pengaruh Pemafaatan Teknologi Informasi Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis 


Membuat Keputusan (Desicion Making)
       Membuat Keeputusan (desicion making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang adaa. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macm cra untuk melaksanakan pekkerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin beesar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas – batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mmengambil suatu keputusan yang menguntungka sehingga sewaktu- waktu muncul peluang- peluang bisnis. Di sini seorang wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik- baiknya. Wirausaha yang inginn maju dalam bisnisnya, harus dapat memuttar alak dengan mengaandalkan intuisi, ide- ide yang kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan- keputusan  (desicion making) tapa bantuan data- data kuantitatif (data entuk angka- angka) atau dukungan staf yang berpengalaman. Keberhasilan seorag wirausaha didalam bisnis, tergantung pada masa yang aka datang. Kemampuan membuat keputusakn dapat diperoleh dari pengalaman selama bertahun- tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada kesalahan- kesalahan yang harus disadari dan diambil tindakan pembetulannya.  


III. KESIMPULAN
       Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan profit, hasil, maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Seiring kemajuan Teknologi mempermudah berjalannya kegiatan bisnis, terutama dalam komunikasi bisnis. Pebisnis tidak perlu bertatap muka dengan costomer, semua dapat dengan mudah dengan system komputerisasi. Penggunaan teknologi yang benar dalam dunia bisnis akan mendukung kegiatan bisnis untuk meningkatkan produktivitas, efisiensasi waktu, mengurangi biaya operasional, meningkatkan hubungan dengan konsumen, dan dapat membuat system strategi bisnis yang baru. Peranan Teknologi informasi ini tentu saja untuk mempermuda akses pebisnis dan konsumen, membuka peluang bisnis, dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang-orang untuk menyampaikuan komentar, kritik dan saran untuk terus berinovasi hingga menciptakan sesuatu yang baru untuk kemajuan peradaban manusia.
       Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). walaupun praktek komunikasi bisnis menggunakan peran teknologi informasi dan komunikasi akan tetapi keberhasilan komunikasi itu disebabkan oleh kemampuan dari individu itu sendiri.

SUMBER :
https://reviindah.wordpress.com/2015/04/25/teknologi-informasi-dalam-komunikasi-bisnis/
http://prihastiwisetyowati.blogspot.co.id/2016/03/komunikasi-bisnis.html
https://maulanaarismaya.wordpress.com/2016/03/21/peranan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-bisnis/
http://iqbalnf-freesoul.blogspot.co.id/2016/03/peranan-teknologi-informasi-dan.html
http://restuanindita.blogspot.co.id/2015/05/teknologi-informasi-dalam-komunikasi.html 



 




Selasa, 17 Oktober 2017

Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan (Tugas 2)



Nama : Febriiseska Rahma
NPM : 14214123
Kelas : 3EA12
Struktur yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan



Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya.

Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21 tersebut.

Tugas pengawasan industri keuangan non-bank dan pasar modal secara resmi beralih dari Kementerian Keuangan dan Bapepam-LK ke OJK pada 31 Desember 2012. Sedangkan pengawasan di sektor perbankan beralih ke OJK pada 31 Desember 2013 dan Lembaga Keuangan Mikro pada 2015.
Berikut adalah bagan struktur organisasi yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan

 

Menurut Redding dan Sanborn, Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan dan bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang - orang yang sama level atau tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.

1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal merupakan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila timbul saling pengertian. Komunikasi yang baik dimaksudkan ialah jalinan pengertian antara pihak yang satu ke pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan dilaksanakan. Tanpa adanya komun ikasi yang baik pekerjaan akan menjadi simpang siur dan kacau balau sehingga tujuan organisasi kemungkinan besar tidak akan tercapai. Jadi dengan komunikasi maka seseorang akan menerima berita dan informasi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran atau per asaan sehingga orang lain dapat mengerti. Komunikasi internal terdiri dari Komunikasi Vertikal dan Horizontal yang diuraikan sebagai berikut.
 
 A. Komunikasi vertikal 
   Adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Robbins (2001) menjelaskan bahwa komunikasi vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara timbal balik.

- Komunikasi Downward (Komunikasi Ke Bawah)
      Komunikasi ini diprakarsai oleh manajemen organisasi tingkat atas dan kemudian ke bawah melewati rantai perintah. Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja. Flippo (dalam Mangkunegara 2008:152) mengemukakan komunikasi yang digunakan atasan kepada bawahan.  

Contoh Komunikasi Vertikal yang terjadi pada Otoritas Jasa Keuangan ini meliputi seperti pada gambar berikut:

 Komunikasi vertikal 1


       Komunikasi yang terjadi antara Dewan Komisioner kepada Pelaksanaan Kegiatan Operasional yang dimana Divisi Peaksanaan Kegiatan Operasional  itu sendiri merupakan bawahan langsung dari Dewan Komisioner. Biasanya komunikasi ini dilakukan Dewan Komisioner untuk

memimpin bidang Manajemen Strategis I.

Komunikasi Vertikal 2


 
        Komunikasi yang terjadi pada Pelaksanaan Kegiatan Operasional:
1. ADK Bidang 1 = DKPT - DKPS - DKML
2. ADK Bidang 2 = DKIK - DKHK - DKOI

6. ADK Bidang 6 =  DKAI
7. ADK Bidang 7 = DKEP 
(Shared Function)

3. ADK Bidang 3 = DKB1 - DKB 2-DKB 3 - DKB 4
4. ADK Bidang 4 = DKM 1- DKM 2
5. ADK Bidang 5 =  DK 11 - DK12 
(Pengawasan)
 Untuk Shared Fungtion dan Pengawasan pelaksanaan tugas yang dibebankan pada setiap bagian seperti pada gambar dibawah ini:


-Komunikasi Upward (Komunikasi Ke Atas)

     Komunikasi ke atas proses penyampaian gagasan, perasaan dan pandangan pegawai tingkat bawah kepada atasannya dalam organisasi. Ironisnya, meski pun dianggap penting,  ke atas tidak selalu dianjurkan oleh manajemen. Salah satu alasannya adalah karena suara yang didengar atasan dari bawahannya tidak selalu menyenangkan atau menyanjung atasan. dan dalam Sistem Organisasi Otoritas Jasa Keuangan ini pun tidak menerapkan Komunikasi Upward.

B. Komunikasi horizontal  
     Merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level seperti karyawan kepada karyawa atau manajer kepadaa manajer. Menurut Goldhaber (dalam Tubbs 1996:186) mengemukakan empat fungsi komunikasi
horizontal dalam satu organisasi, yaitu:

1. Koordinasi petugas; para kepala departemen bertemu setiap bulan untuk mendiskusikan kostribusi tiap - tiap departemen terhadap tujuan sistem.
2. Penyelesaian masalah; anggota sebuah departemen berkumpul mendiskusikan bagaimana menangani minimalisasi anggaran, mereka dapat menerapkan teknik brainstorming
3. Berbagi informasi; anggota satu departemen bertemu dengan anggota departemen lain untuk menginformasikan data baru.
4. Penyelesaian konflik; anggota sebuah departemen rapat untuk mendiskusikan konflik dalam atau antar departemen.



Komunikasi Horizontal 1
      
  Salah satu contoh dari komunikasi horizontal ini adalah terletak pada bagian Dewan Komisioner yang dimana komunikasi horizontal terjadi pada Ketua  - Wakil Ketia atau Ketua Komite Etik - Kepala Eksklusif Pengawas Perbankan - Kepala Eksklusif Pengawas Pasar Modal - Kepala Eksklusif Pengawas IKNB - Ketua Audit - Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen - Anggota Ex- Officio dari Bank Indonesia - Anggota Ex- Officio dari Kementrian Keuangan. Biasanya pada bagian komunikasi ini, antara bagian saling bertukar informasi serta saling bekerja sama dalam memperbaiki koordinasi tugas yang diberikan. Berikut ini merupakan Struktur Dewann Komisioner :

1. Ketua merangkap anggota.

2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota.
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota.
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota.
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota.
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota.
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
9. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.
 
2. Berikut adalah fungsi dari pelaksanaan kegiatan operasional :

1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I.
2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis II.
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan Sektor Perbankan.
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal.
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB.
6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko; dan
7. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
3. Keterangan


· ADK (Anggota Dewan Komisioner)
· SCPR (Strategic Committee dan Pusat Riset)
· DKPT (Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi)
· DKST (Departemen SSK dan Statistik Sektor Jasa Keuangan)
· DP3T (Departemen Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Terintegrasi)
· GPTI (Grup Penelitian, Pengaturan, dan Pengembangan Pengawasan Terintegrasi)
· GPUT (Grup Penanganan APU-PPT)
· DKPS (Deputi Komisioner Penyidikan, Organisasi, dan SDM)
· DOSM (Departemen Organisasi dan SDM)
· DPJK (Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan)
· DKML (Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik)
· DMSP (Departemen Manajemen Strategis dan Perubahan)
· SKHI  (Sekretariat Dewan Komisioner, Hubungan Masyarakat, dan Internasional)
· DLOG (Departemen Logistik)
· DKIK (Deputi Komisioner Pengelolaan Sistem Informasi dan Keuangan)
· DPSI (Departemen Pengelolaan Sistem Informasi)
· DKEU (Departemen Keuangan)
· DKHK (Deputi Komisioner Hukum)
· DHUK (Departemen Hukum)
· GPHK (Grup Penelitian dan Pengembangan Hukum Sektor Jasa Keuangan)
· DKOI (Deputi Komisioner OJK Institute)
· DLAC (Departemen Learning dan Assesment Centre)
· GIKM (Grup Inovasi Keuangan Digital dan Pengembangan Keuangan Mikro)
· DKAI (Deputi Komisioner Audit Internal dan Manajemen Risiko)
· DPAI (Departemen Audit Internal)
· DRPK (Departemen Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas)
· GPAF (Grup Penanganan Anti Fraud)
· DKEP (Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen)
· DPLK (Departemen Perlindungan Konsumen)
· DLIK (Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan)
· DKB1 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I)
· DKB2 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II)
· DKB3 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III)
· DKB4 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV)
· DPNP (Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan)
· DPIP (Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan)
· DPBS (Departemen Perbankan Syariah)
· DPKP (Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan)
· DPMK (Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis)
· DKIP (Departemen Pemeriksaan Khusus dan Investigasi Perbankan)
· DPB1 (Departemen Pengawasan Bank 1)
· DPB2 (Departemen Pengawasan Bank 2)
· DPB3 (Departemen Pengawasan Bank 3)
· KR (Kantor Regional)
· DKM1 (Deputi Komisioner Pengawas PM I)
· DKM2 (Deputi Komisioner Pengawas PM II)
· DPM1 (Departemen Pengawasan PM 1A)
· DPM2 (Departemen Pengawasan PM 1B)
· DPM3 (Departemen Pengawasan PM 2A)
· DPM4 (Departemen Pengawasan PM 2B)
· DKI1 (Deputi Komisioner Pengawas IKNB I)
· DKI2 (Deputi Komisioner Pengawas IKNB II)
· DPI1 (Departemen Pengawasan IKNB 1A)
· DPI2 (Departemen Pengawasan IKNB 1B)
· DPI3 (Departemen Pengawasan IKNB 2A)
· DPI4 (Departemen Pengawasan IKNB 2B)
 


Suumber: 
/http://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Struktur-Organisasi.aspx
/http://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/peraturan-ojk/Documents/POJK22014combine_1398476747.pdf.

/https://prezi.com/uujf1mxxu_1a/pt-tiki-jalur-nugraha-ekakurir/http://jonnah92-blade2.blogspot.co.id/http://ojs.uho.ac.id/index.php/KOMUNIKASI/article/viewFile/2711/2029/http://raazky.blogspot.co.id/2017/05/pengertian-komunikasi-horizontal-dan.html